Kekhawatiran

“Kekhawatiran dalam hati membungkuk-kan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.”(Amsal 12:25)

Dr. Edward Podolsky, seorang dosen dan penulis buku terkenal dalam bukunya yang berjudul “Stop Worrying and Get Well” menulis bahwa kekhawatiran yang dipelihara secara terus menerus dapat menyebabkan seseorang menderita sakit, bila hati  dan pikiran terus dipenuhi oleh kekhawatiran. Tubuh secara otomatis terkena efeknya karena tubuh serasa membawa beban yang begitu berat, kekhawatiran lebih banyak berdampak negatif dari  positif karena dapat mengganggu kesehatan.

Pada dasarnya kekhawatiran berkaitan erat dengan ketakutan dan kecemasan. Orang dikatakan khawatir ketika berada dalam keadaan takut, cemas, gelisah, dan tidak tenang, yang ditimbulkan oleh situasi yang bermasalah, baik yang dibayangkan maupun secara nyata. “… yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku” (Ayub 3:25)

Firman Tuhan juga berulang-ulang mengingatkan kita agar tidak khawatir “… Karena itu Aku berkata kepadamu, janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan dan janganlah khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai…”. “Jadi jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu khawatir akan hal-hal yang lain?” (Lukas 12:22,25)

Serahkanlah kepada-Nya apa yang menjadi kekhawatiran kita saat-saat ini dan biarkan Tuhan yang bertindak untuk memberi pertolongan. “Serahkanlah khawatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau” (Mazmur 55:23a) Sebenarnya, kekhawatiran bukanlah suatu keadaan, melainkan sebuah keputusan atau pilihan hidup. Kita tahu bahwa ketika kekhawatiran itu ada maka, “… tidak ada ketenangan dan ketenteraman tetapi kegelisahan yang timbul.” (Ayub 3:26) sebaliknya dalam “… tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15) dan hati yang tenang menyegarkan tubuh.

Bagaimana supaya kita terbebas dari rasa khawatir?

  • Dengan selalu menjaga hati dan pikiran, sebab apa yang ada dalam hati dan pikiran menentukan sikap, perkataan dan tindakan kita.
    “Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.” (Amsal 27:19) maka dari itu, “… Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar air kehidupan.” (Amsal 4:23)
  • Beri waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan.
    Bila kita membaca dan terus merenungkan firman Tuhan setiap waktu maka hal-hal positif akan memenuhi pikiran kita “… semua yang benar, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan…” (Filipi 4:8) sehingga kekhawatiran dan hal negatif tidak mendapat tempat lagi dalam hati dan pikiran kita. “Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku, ia tidak kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Yesaya 55:11)

Amin